KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan pada Allah SWT yang telah memberika ridho-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW .
Makalah yang penulis susun memaparkan mengenai manusia dan harapan ,dmana harapan merupakan suatu hal yang pasti dimiliki oleh semua orang, karen harapan merupakan tujuan hidup manusia menjalani kehidupan ini .Karena itu penulis mencoba mempelajari bahasan ini yang penulis susun dalam makalah yang berjudul “MANUSIA DAN HARAPAN”.
Makalh ini dapat terselesaikan karena bantua dari bebagai pihak ,dengan itu penulis sangat menghaturkan trimakasih.Semoga Allah SWT membalas segal kebaikan dengan Rahmat dan Hidayah-Nya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan .Namun penulis berharap Maklah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis .
Sumedang ,Januari 2012
Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk Allah yang diberikan kelebhan dari pada makhluk lainnya, yaitu manusia dikaruniai akal fikiran yang dapat digunakan untuk berfikir, berinofasi , berfantasi dan hal-hal lain nya yang terkadang dari sebuah pemikiran akan muncul keinginan dan harapan .
Semua manusia di dunia ini pasti memiliki harapan, karena harapan merupakan factor utama dalam memacu kehidupan seseorang .Orang yang tak memiliki harapan merupakan orang yang mati dalam kehidupa.
Harapan itu muncul biasanya bedasarkan pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapannya terwujud, maka selain berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia tak lepas atau tidak boleh bosan berdoa. Hal ini disebabkan karena antara harapan dan kepercayaan itu tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan itu adalah bagian dari hidup manusia. Tiap manusia mempunyai harapan dan sudah barang tentu mempunyai kepercayaan kepada Tuhan YME.
Semua orang mempunyai hak untuk menentukan harapan nya sendiri asalkan dia mampu untuk mengusahakannya bukan hanya sekedar harapan yang semu, karena harapan yang tidak diiringi usaha dan kemampun bagaikan pepatah yang mengatakan “bagaikan bermimpi disiang bolong”.
Awaihan harapan itu dari sebuah mimpi kemudian terbangunlah dan wujudkan mimpi itu menjadi kenyataan yang indah bukan hanya sekedar dunia maya semata .
Dengan pemaparan diatas penulis menyusun makalah yang berjudul “MANUSIA DAN HARAPAN” untuk mengetahui apa dan bagaimana harapan itu serta seberapa pentingkah manusia harus memmiliki harapan .
1.2.Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis memiliki rumusan masalah yang meliputi :
1. Apa pengertian dan maksud dari harapan ?
2. Hal apa saja yang mendorong seseorang untuk mencapai harapan ?
3. Apa yang harus dilakukan jika sebuah harapan tidak terwujud ?
4. Bagaimanakah hubungan antara kepercayaan dengan harapn ?
1.3.Tujuan Penyusunan Makalah
Adapun tujuan yang peulis harapkan :
1. Ingin mengetahui dan memahami arti dari harapan itu sendiri
2. Memaparkan hal-hal yang menjadi pendorong dalam pencapaian harapan
3. Mencari solusi jika sebuah harapan tidak terwujud
4. Mengetahui keterkaitan antara harapan dan harapan
1.4.Metode Penelitian
Dalam penyusunan makalah ini penuls menggunakan metode litelatur,yaitu metode yang mengumpulkan data dan informasi dari buku dan media lainnya .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu dapat terjadi atau terwujud. Jadi, harapan berarti sesuatu yag diinginkan dapat terjadi. Dengan demkian, harapan menyangkut masa depan. Apabila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung arti tidak terlalu muluk, berbeda dengan cita-cita yang pada umumnya harus “setinggi bintang”.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan. Pertama, keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud , dan kedua, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan,orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Harapan yang merupakan keinginan yang hendak dicapai pada masa mendatang, tidak dapat terlepas dari masa sekarang dan masa lampau seseorang. Masa lampau memberikan pengalaman, masa sekarang memberikan pemikiran , dan masa depan merupakan harapan.
Sudah menjadi sifatnya bahwa manusia tidak pernah meras puas. Disamping harapan-harapan yang telah terpenuhi, selalu saja ada keinginan baru yang lain yang ingin diperoleh. Disatu sisi, hal tersebut memiliki penilaian yang buruk, tetapi disisi lain justru sangat baik, trutama karena dapat menjadi pendorong kea rah kemajuan. Seorang manusia yang tidak mempunyai harapan sama dengan orang yang mati dalam kehidupan .
2.2.Hal-hal yang mendorong pencapaian harapan
Dalam mencapai harapan, manusia memiliki dorongan-dorongan yang kuat, terutama karena memiliki dua macam keutuhan yang mutlak yaitu, kebutuhan material untuk jasmani merupakan kebutuhan fisikologi, misalnya kebutuhan makan, minum, tempat tinggal dan pakaian sebagai makhlik susila yang dapat dirumuskan sebaga andang-pangan-papan. Sedangkan kebutuhan spiritual untuk rohani merupakan kebutuhan fisikologi, misalnya rasa aman dalam kehidupan, ingin dikenal (dihargai),ingai memperoleh tanggapan dari orang lain, dan ingin memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru, serta aktualisasi diri.
Untuk memperole apa yang diharapkan, seseorang perlu memiliki kemampuan dan kemauan yang keras. Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan –tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Seseorang harus menjalnkn harapannya dalam bentuk kegiatan atau tindakan untuk mencapai apa yang diharapkannya.
Hrapan tanpa ada usaha untuk mencapainya akan menjadi khayalan saja, bahkan dapat menjurus kepada frustasi atau stres, dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan satu hal yang menyebabkan manusia perlu melakukan kegiatan. Dalam melakukan kegiatan inilah tingkah laku yang memegang peranan penting dan menggambarkan reaksi pisikologis yang diikuti oleh perbuatan dalam mencapai harapan itu sendiri .
2.3.Solusu yang dilakukan ketika suatu harapan tidak terwujud
Dalam usaha untuk meraih suatu harapan ada dua kemunkinan yang dapat terjadi disini, usaha untuk mencapai apa yang diharapkan itu barhasil atau gagal . Apabila kegiatan itu berhasil, orang yang berusaha itu akan merasa puas. Disini pun akan terjadi dua kemungkinan, orang tersebut akan menghentikan usahanya atau meningkatkanusahanya. Pada umumnya, seseorang selalu tidak puas dan ingin memproleh harapan baru yang lebih baik lagi. Sebaliknya apabila usaha yang dlakukan seseorang dalam mencapai apa yang di harapkan itu gagal, juga ada dua kemungkinan. Dia akan mengulangi ikhtiarnya agar berhasil, denan kata lain, dia tidak putus asa karena kegagalanya yang pertama, atau kemungkinan lain, seseorang itu menjadi putus asa sehingga tidak mau mencoba untuk mengulangi usahanya. Dalam dirinya, kegagalan itu menbuatnya prustasi.
Ada yang harus dimiliki seseorang dalam menghadapi kedua kemungkinan tersebut, terutama agar seseorang terhindar dari sifat putus asa. Sebaiknya seseorang membiasakan diri untuk melakukan evaluasi teradap segala kegiatannya. Hal ini akan berfungsi sebagai self controlling dalam dirinya. Dengan kegiatan demikian, ia akan mengetahui kelebihan atau kekurangan pada dirinya, sehingga ia dapat memperbaiki dirinya atas kekurangannya dan meningkatkan kebaikan atau kelebihan yang ia mliki.
Selain itu dalam menjalani setiap usaha seharusnya selalu diiringi dengan berdo’a dan tawakal terhadap Allah SWT. Yakinkan dalam diri bahwa Allah akan selalu bersama kita dan meridhoi semua perbuatan baik kita .
2.4.Hubungan Kepercayaan Dan Harapan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang berarti menganggap atau mengakui bahwa sesusatu itu memang benar dan jujur, sehingga kpercayaan berarti anggapan bahwa sesuatu memang benar. Dengan demikian, kepercayaan menyangkut masalaah rohani manusia, sesuatu yang sifatnya rohaniah.
Kepercayaan berubungan erat dengan harapan, karena dalam kepercayaan terdapat banyak harapan yang menyangkut masalah masa depan dengan manusia. Oleh karena itu, kepercayaan dibedakan atas tiga macam, yaitu kepercayaan kepada diri sendiri, kerpercayaan pada orang lain atau masyarakat, Dan kepercayaan kepada Tuhan.
a. Kepercayaan Pada diri sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri berarti ada anggapan atau keyakinan kepada diri sendiri. Dengan percaya pada diri sendiri, seseorang merasa yakin akan kemampuan dirinya dalam mencapai apa yang dicita-citakan atau diharapkan. Orang demikian memiliki kekuatan jiwa yang didukung oleh factor-faktor lain yang dimilikinya, sehingga apa yang diharapknnya dpat tercapai.
Dalam pergaulan, orang yang percaya kepada diri sendiri dapat dilihat dari sorotan mataya yang tajam, bersinar, dan mampu menantang pandangan orang lain. Bibirnya terkatup rapat, bukan memble. Ia pun orang yang mudah tertarik kepada seseorang atau sesuatu, yang menggambarkan mudah tanggap terhadap sekitarnya dan mudah pula menyesuikan diri.
b. Kepercayaan kepada orang lain atau masyarakat
Manusia sebagai homo socius, terutama dalam masyarakat yang kompleks, tidak munkin dapat mencukupi kebutuhan sebdiri, sebesar apapun keyakinan orang ini akan kemampuan dirinya. Keliuarga merupakan kwsatuan terkcil dalam masyarakat. Dalam keluarga seharusnya anak-anak percaya pada orang tua yang merupakan panutan yang dilandasi hbungan daran dan kasih saying. Tidak ada orang tua yang akan menjerumuskan anaknya dalam jurang kesengsaraan. Orang tu aka selalu mengupayakan kehidupan yang layak pada anaknya.
c. Kepercayaan Kepada Tuhan
Manusia sebai makhluk ciptaan tuhn dkaruniai akal dan perasaan yang lebih tinggi dari makhluk lain. Manusia menyadari bahwa di atas kemampuan dan kekuasaan dirinya, masih ada kekuasaan yang lebih tinggi, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Oeh karena itu kita sebagai manusia hanya bis auntuk berusaha dan berdo’a namun yang menentukan langkah kita hanyaah Allah SWT.
BAB III
KESIMPULAN
Sudah menjadi kewajiba seua makhluk diduniainih untuk bersahadan terus berusaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan mengalami peningkatan dalam setiap tarap kehidupannya. Dalam mencapai sebuah tujuan dalam kehidupan, manusia harus mempunyai harapan. Dimana harapan merupakan suatu arah argar tujun-tujuan itu dapat terlaksana.
Sebuah harapan akan terwuud jika diiringi denagn usaha dan do’a. Sebuah harapa akan menjad semu jika seseorang itu membiarkan harapan itu hanya menjadi mimpi belaka. Seharusnya ketika seseorang mempunyai harapan maka awalilah dengan bermimpi dan baangunlah untuk mewujudkannya menjadi kenyataan yang mampu membawa kita dalam kehiupan yang lebih baik dari sebelumya.
Jadikan lah harapan menjadi motifasi dalam menjalani kehidupan ini, karna sesungguhnya orang-orang yang tidak mempunyai harapan merupakan orang yang mati dalam kehidupan. Jadilah manusia yang dinamis dengan mampu menghasilkan pemikiran pemikiran yang inofatif dan kreatif .